Kamis, 24 Februari 2011

1000 ORANG TEWAS DI LIBYA


Para dokter yang baru kembali dari kota Benghazi menduga korban tewas capai 2.000 orang.
Kekerasan antara pendemo dan tentara pendukung Pemimpin Libya Moamar Khadafi semakin parah. Korban tewas  pun terus bertambah. Perdana Menteri Italia, Franco Martini, bahkan memperkirakan korban tewas mencapai seribu orang.

Berbicara di sebuah organisasi Katolik di Roma sebelum pertemuan parlemen membahas kekerasan di Libya, Rabu, 23 Februari 2011, Frattini mengatakan laporan dari para saksi mata dan rumah sakit di Libya menunjukkan korban tewas telah mencapai 1.000 orang.

“Informasi korban tewas masih belum lengkap, namun kami percaya bahwa informasi jumlah korban tewas 1.000 orang cukup kredibel,” ujar Frattini dilansir dari laman Associated Press.
Jumlah berbeda dan lebih besar disampaikan para dokter yang baru kembali dari kota Benghazi. Dilansir dari laman CBS News, para dokter mengatakan bahwa korban tewas mencapai 2.000 orang sejak hari Minggu lalu.

“Ambulans kami menghitung sekitar 75 orang di hari pertama, lalu bertambah menjadi 200, setelah itu lebih dari 500,” ujar Dr Gerard Buffet. Sementara Libya menyatakan korban tewas cuma 300 orang.

CBS melaporkan setelah pidato Khadafi yang menyatakan tidak akan mundur pada Selasa, 22 Februari 2011, tentara dan pembunuh bayaran semakin banyak berkeliaran di jalanan. Sepanjang malam, suara tembakan masih terdengar di beberapa sudut kota.

"Para tentara bayaran sudah berkeliaran dengan senjata. Kami tidak berani membuka jendela atau pintu. Para penembak jitu mengincar siapa saja," kata seorang warga Tripoli yang mengaku semalaman mendengar bunyi tembakan senjata api. "Kami sudah siaga di tengah situasi yang dikendalikan oleh seorang yang bukan Muslim sejati," kata warga itu, merujuk kepada Khadafi.

Kendati tuntutan untuk turun kepada Khadafi gencar di Libya. Namun, pada pidatonya, Selasa, 22 Februari 2011, Khadafi menyatakan tidak akan mundur dan meminta para demonstran menghentikan aksinya. Khadafi bahkan mengatakan bahwa para demonstran adalah para pemuda pecandu obat yang akan diberantasnya. Dia juga mengatakan bahwa para demonstran terpengaruh kekuatan dari luar dan aksi mereka juga ditunggangi oleh para ekstremis Islam.

0 komentar:

Posting Komentar