Kamis, 02 Desember 2010

CUACA EXTRIM -22 CELCIUS LUMPUHKAN INGGRIS, 8 MENIMGGAL,


18 Orang Tewas Membeku di Polandia


Delapan belas orang tewas akibat membeku selama satu malam di Polandia. Hal tersebut dikatakan juru bicara Kementerian Dalam Negeri Polandia, Jumat (3/12/2010), sehingga jumlah warga tewas akibat cuaca buruk pada tiga hari terakhir menjadi 36 jiwa.

Udara beku yang parah melanda sekitar 150.000 warga di kota Czestochowa, Polandia selatan, tanpa pemanas pada Jumat dini hari. Sejumlah pejabat mengatakan, mereka berupaya mencari jalan keluar masalah tersebut.

Setiap kondisi cuaca buruk pada musim dingin di Polandia menyebabkan kematian puluhan warga yang kebanyakan tunawisma dan sejumlah pemabuk.

Hujan salju yang lebat dan suhu udara di bawah nol menyebabkan kekacauan lalu lintas di banyak negara Eropa utara dengan ditutupnya sejumlah bandara serta gangguan lalu lintas kereta api dan jalan raya.



Cuaca dingin bertemperatur di bawah nol derajat celcius menyebabkan kekacauan di hampir semua negara Eropa. Selain membatalkan ratusan jadwal penerbangan komersil, cuaca dingin juga menewaskan sedikitnya sembilan orang.
Jalur landasan terbang yang licin karena cuaca dingin atau tertutup salju tebal adalah salah satu penyebab utamanya. Gatwick, bandara udara terbesar kedua di London, dan bandara Jenewa di Swiss, terpaksa ditutup pada Rabu, 1 Desember 2010, ketika petugas bandara berusaha membersihkan landasan dari salju.

Menurut kantor berita Associated Press, Kamis, 2 November 2010, salju tebal menutupi landasan dan sebagian jalan-jalan di kota ini hingga ketebalan 15-25 centimeter dalam 24 jam terakhir.

Penumpang yang terbengkalai akibat tidak adanya transportasi sulit untuk menemukan kamar hotel karena penuh. Mereka terpaksa harus tinggal di penampungan yang disediakan pemerintah.

Bandara Edinburgh di Skotlandia, Leeds di utara Inggris, Chambery dan grenoble di utara Prancis juga mengalami penutupan setelah aktivitasnya terganggu oleh cuaca buruk.

Agen pusat pengendali lalu lintas udara Eropa, Eurocontrol, melaporkan beberapa penerbangan di Brussels, Frankfurt, Munich, Vienna, Prague dan Paris mengalami penundaan.

Di Polandia, polisi melaporkan delapan orang tunawisma tewas pada Rabu malam yang diduga karena kedinginan. Udara pada malam itu mencapai -20 derajat celcius, bahkan di kota Bialystok, Polandia, suhu turun hingga -26 derajat celcius.

Korban tewas juga ditemukan di utara Austria. Laporan polisi mengatakan bahwa seorang lelaki berusia 69 tahun tewas setelah kedinginan karena pingsan semalaman di udara terbuka. Diduga lelaki ini tergelincir saat menyeberang jembatan dan kehilangan kesadarannya.

Ahli meteorologi, Heinz Maurer, mengatakan bahwa suhu yang terlalu rendah ini tidak biasa terjadi di Eropa. Hujan salju yang terjadi belakangan ini di beberapa kota di Eropa dinilai sebagai yang terburuk sejak 1993.

“Ini adalah udara dingin yang tidak biasa yang terjadi di sebagian besar Atlantik timus, dan ketika udara dingin itu bertemu dengan udara hangat dari mediterania, maka yang terjadi adalah hujan salju yang lebat,” ujar Heinz.

Dia memperkirakan hujan salju akan mulai mereda di Eropa tengah pada Kamis waktu setempat. Namun dia memperingatkan beberapa malam setelah itu udara masih dalam suhu dingin yang ekstrim. (hs

1 komentar:

  1. kasian sekali...
    semoga saja cepat memperoleh bantuan, dan bencana itu segera berhenti..

    by
    YOKOTRIX

    BalasHapus