Ratusan hektar lahan sawah tergenang material Merapi berupa bebatuan dan pasir
Kekhawatiran warga dengan terbentuknya aliran baru Kali Opak saat hujan lebat dan banjir lahar dingin menjadi kenyataan. Hujan lebat dan dalam kurun waktu yang lama di puncak Gunung Merapi menyebabkan banjir lahar dingin yang menghantam beberapa dusun di Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Material lahar turun dengan deras melalui alur baru Sungai Opak. Akibat banjir ini, sekitar 500 kepala keluarga harus diungsikan ke tempat yang aman. Ratusan hektar lahan sawah tergenang material Merapi berupa bebatuan berukuran besar dan pasir.
Kali Opak sudah sejak puluhan tahun tidak ada aliran airnya, namun sejak adanya erupsi Merapi dan kawasan puncak Merapi dilanda hujan lebat, kali ini mulai dialiri air bercampur dengan material Merapi,” kata Sutrisno, Kepala Desa Argomulyo, Senin 27 Desember 2010.
Sutrisno menyatakan dusun yang diterjang banjir lahar dingin Kali Opak meliputi dusun Dusun Panggung, Kliwang, Teplok, Kebur Lor dan Dusun Kebur Kidul. Jembatan yang melintas di dusun Kliwang dan Teplok juga hancur diterjang material banjir lahar dingin.
Sementara itu Kepala Dinas energi Sumber Daya Air dan Mineral Sleman, Widi Sutikno menyatakan pihaknya saat ini terus berusaha untuk melakukan normalisasi Sungai Opak dengan alat berat. Sungai tersebut dipenuhi dengan material Merapi seperti batu-batu dengan ukuran yang cukup besar sehingga sangat berbahaya untuk wilayah-wilayah yang diterjang banjir lahar dingin.
“Kami masih berusaha menormalisasi kali opak sehingga dampak bahaya banjir lahar dingin dapat ditekan,” jelasnya. Hingga kini, belum diketahui apakah ada korban dalam bencana susulan ini. (sj)
0 komentar:
Posting Komentar