Selasa, 09 November 2010

Bocah Ini Tidak Tidur Selama Tiga Tahun






Ia menderita penyakit langka yang menyerang area otak.
 Rhett Lamb. Bocah lima tahun ini baru bisa tidur pulas ketika usianya menginjak tiga tahun. Selama tiga tahun awal kehidupannya, ia terus terjaga.

Seperti dikutip dari laman ABC News, putra pasangan Shannon dan David Lamb ini menderita penyakit langka yang menyerang area otak. Dunia medis menyebutnya: chiari malformation.

Itu adalah suatu kelainan di bagian bawah otak yang mengakibatkan posisi otak kecil turun dan keluar dari tengkorak. Kondisi ini membuat bagian otak Rhett yang mengatur emosi, pernapasan, peredaran darah dan rasa kantuk terganggu karena tertekan tulang tengkorak bagian belakang.

Diagnosis itu membuat dokter mengambil keputusan untuk melakukan operasi pengangkatan tulang yang menekan bagian otak Rhett. Dengan jaminan keberhasilan hanya 50 persen, operasi pun akhirnya dilakukan di All Children’s Hospital, St. Petersburg pada pertengahan tahun 2008.

Operasi berhasil. Dua hari setelahnya, Rhett akhirnya bisa tidur nyenyak untuk pertama kalinya. "Saya sungguh tak bisa menahan air mata melihatnya bisa tidur pulas semalam suntuk, saya tak percaya bisa menyaksikan ini semua," kata Shannon usai operasi putranya.

Tak hanya memulihkan siklus tidur, operasi itu juga membuat emosi Rhett stabil. Sebelumnya, Rhett tumbuh sebagai anak temperamental. "Selama tiga tahun tidak tidur, Rhett selalu rewel, gelisah, murung, marah, tidak bisa bermain dan berinteraksi dengan orang lain. Bahkan, tak jarang memukuli kami. Sungguh menyedihkan," ujarnya.

Keberhasilan operasi itu adalah buah dari perjuangan Shannon dan David sejak Rhett masih bayi. Pasangan ini mulai menyimak kelainan itu lantaran Rhett tidak pernah memejamkan mata untuk istirahat. Padahal, umumnya bayi lebih banyak tidur daripada terjaga.

Puluhan dokter yang sempat didatangi pasangan itu sebelumnya tidak mampu mendiagnosis penyakitnya dengan benar. Ada dokter yang mengatakan Rhett menderita autis, tapi ada yang membantah diagnosis itu. Tapi, setelah melalui berbagai terapi dan uji medis, penyakit Rhett pun terdeteksi



Gadis Ini Terlelap Selama Dua Minggu
Sentuhan, goncangan, dan suara gaduh tak mampu membangunkannya.

 Melihat kondisi Louisa Ball mungkin pikiran Anda akan terlempar ke dongeng 'Sleeping Beauty' rekaan Brothers Grimm. Dongeng anak-anak yang mengisahkan seorang putri cantik yang terlelap selama 100 tahun akibat kutuk.

Louisa memang tak terkena kutuk hingga mengalami hal serupa. Tapi, gadis 15 tahun asal Worthing, Inggris, ini mengalami penyakit aneh yang bisa membuatnya tidur selama dua minggu nonstop, seperti dikutip dari laman Telegraph.

Tim dokter di Worthing General Hospital menduga kasus yang dialami Louisa terjadi akibat gangguan hormonal. Sementara tim di St George's Hospital di Tooting menyebutnya dengan sindroma Kleine-Levin.

Sindroma langka itu diyakini sebagai jenis hypersomnia periodik yang membuat penderita tidur berhari-hari untuk memulihkan kondisinya. Ini diyakini terkait dengan gangguan fungsi otak, terutama di bagian pengontrol tidur dan nafsu makan.

Ibu Louisa, Lottie, mengatakan, putrinya mulai mengalami sindroma itu sejak 2008. Awalnya, sang putri hanya menunjukkan gejala mirip flu. Hanya, sering tidur dalam waktu yang sangat lama. Bahkan, sentuhan, goncangan, dan suara gaduh tak mampu membangunkannya.

Dalam tidur panjangnya, Louisa tak merasa lapar dan haus. Tapi, itu membuat ibunya cemas. Setiap kali Louisa memasuki tidur panjang, sang ibu selalu membangunkannya sekali sehari untuk memberinya makan dan membawanya ke kamar mandi. Tapi, semua ini tak akan diingat Louisa saat ia benar-benar bangun.

Sindroma ini telah mengacaukan hidup Louisa dengan sempurna. Gadis cantik ini selalu melewatkan hari-hari sekolahnya, jadwal ujian, hingga les tarinya. "Bahkan, kami pernah pergi berlibur seminggu tahun lalu dan dia (Louisa) tidur selama liburannya," kata Lottie. "Kami berharap segera ada pengobatan efektif agar dia dapat melanjutkan hidupnya dengan normal." (pet)

0 komentar:

Posting Komentar