Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan Daerah Istimewa Yogyakarta harus bersiaga dua bulan ke depan karena curah hujan yang sangat tinggi sehingga terancam diserang banjir lahar dingin serta tanah longsor.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta itu pun mengumumkan status "Siaga Darurat".
"Kami menetapkan status DIY Siaga Darurat, mengingat dua bulan ke depan Januari dan Februari curah hujan paling tinggi," kata Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, di sela-sela peninjauan lokasi banjir Kali Buntung, Kampung Pingit, RT10/RW03, Kelurahan Bumijo, Kecamatan Jetis, Yogyakarta, Senin 2 Januari 2011.
Dalam kunjungannya ke lokasi banjir yang menggenangi pemukiman warga di bantaran kali pada Minggu malam di beberapa wilayah Yogyakarta, Sultan menyampaikan setelah banjir Minggu malam, sekarang sebagian warga yang tinggal di bantaran kali dan sempat mengungsi karena rumahnya terendam air itu sudah pada kembali ke rumahnya masing-masing dan bersih-bersih.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Budi Antono, di lokasi banjir mengatakan status "Siaga Darurat" itu berlaku selama dua bulan ke depan. "Siaga Darurat itu termasuk dalam konteks tanggap darurat, yang waktunya tidak lebih dari dua bulan," kata dia.
Sementara itu, kata dia, besok Selasa 3 Januari Pemerintah Provinsi DIY bersama Sultan akan melakukan peninjauan ke Kali Gendol, lokasi aliran lahar dingin di Sleman. Melihat situasi Kali Gendol yang sudah kembali dipenuhi material lahar dingin, rencananya akan dilakukan pengerukan. "Kami juga akan melakukan pengerukan pada sendimentasi kali yang tertutup," kata Sultan.
"Kami menetapkan status DIY Siaga Darurat, mengingat dua bulan ke depan Januari dan Februari curah hujan paling tinggi," kata Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, di sela-sela peninjauan lokasi banjir Kali Buntung, Kampung Pingit, RT10/RW03, Kelurahan Bumijo, Kecamatan Jetis, Yogyakarta, Senin 2 Januari 2011.
Dalam kunjungannya ke lokasi banjir yang menggenangi pemukiman warga di bantaran kali pada Minggu malam di beberapa wilayah Yogyakarta, Sultan menyampaikan setelah banjir Minggu malam, sekarang sebagian warga yang tinggal di bantaran kali dan sempat mengungsi karena rumahnya terendam air itu sudah pada kembali ke rumahnya masing-masing dan bersih-bersih.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Budi Antono, di lokasi banjir mengatakan status "Siaga Darurat" itu berlaku selama dua bulan ke depan. "Siaga Darurat itu termasuk dalam konteks tanggap darurat, yang waktunya tidak lebih dari dua bulan," kata dia.
Sementara itu, kata dia, besok Selasa 3 Januari Pemerintah Provinsi DIY bersama Sultan akan melakukan peninjauan ke Kali Gendol, lokasi aliran lahar dingin di Sleman. Melihat situasi Kali Gendol yang sudah kembali dipenuhi material lahar dingin, rencananya akan dilakukan pengerukan. "Kami juga akan melakukan pengerukan pada sendimentasi kali yang tertutup," kata Sultan.
0 komentar:
Posting Komentar