Badan Nasional Penanggulangan Bencana terus melakukan rapat koordinasi terkait siaga darurat bencana Gunung Ijen di Bondowoso, Jawa Timur. Kepala BNPB Syamsul Maarif meminta untuk tetap siaga dan memperkuat posko yang sudah didirikan.
Wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Ijen meliputi 3 desa yg didiami 18 ribu lebih penduduk yakni Desa Kali Anyar, Kali Gedang dan Sumberejo. Masyarakat dilarang mendekat pada batas radius 1,5 km dari Kawah Ijen yg menyimpan volume air 30 juta meter kubik dengan tingkat keasaman yang mematikan lebih dari air accu.
Dalam siaran persnya, Kepala BNPB Syamsu Maarif mengatakan meski masalah meletusnya Gunung Ijen itu rahasia Tuhan, namun semua pihak harus waspada. BNPB menyalurkan bantuan sebesar Rp466 juta untuk kebutuhan 2 minggu dan segera mengirimkan bantuan mobil operasional dalam waktu dekat.
Ancaman letusan G Ijen bukan awan panas, lontaran material pijar, abu vulkanik, namun tumpahan air di Kawah Ijen dengan volume 30 juta m3, dapat terjadi lahar letusan, dengan air sangat asam pH < 1, panas bercampur material padat. Kandungan air dengan fluor, yang terkandung dalam air danau yang tinggi merusak tulang dan gigi, jika air minum penduduk terkontaminasi flour terlalu tinggi. Kandungan unsur kimia air danau Kawah Ijen yang tinggi dan bahaya yaitu kadar SO4 ~ 80000 ppm, kadar HCL ~ 25000 ppm dan kadar F ~ 1300 ppm. Status Ijen masih Siaga (level III) dan belum perlu ada pengungsian.
0 komentar:
Posting Komentar