Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengatakan serangan udara yang dilakukan di kawasan permukiman padat penduduk Bab Al Azizya di Tripoli, Libya, tidak dimaksudkan untuk menewaskan pemimpin Libya Kolonel Muammar Khadafi, atau anggota keluarga Khadafi yang ada di rumah tersebut.
Pemimpin operasi militer NATO Letnan Jenderal Charles Bouchard mengatakan serangan ditujukan kepada target militer. Karena itu, NATO membantah kematian Saif Al-Arab Khadafi dalam serangan itu akibat dijadikan target oleh NATO.
Pihak pemberontak bahkan menuduh Khadafi sengaja merekayasa kematian putranya untuk mengundang simpati rakyat Libya. "Rezim Khadafi selalu berbohong dan akan terus melakukan kebohongan," ujar Ghoga.
Rakyat Libya memang terlihat marah atas serangan udara NATO terhadap permukiman padat penduduk Bab Al Azizya di Tripoli. Beberapa saat setelah serangan udara NATO usai, rakyat Libya melakukan unjuk rasa menentang serangan NATO.
Dalam aksi unjuk rasa tersebut, bahkan rakyat Libya menuntut balas atas kematian Saif. "Kami menuntut balas atas korban yang telah menjadi martir. Ini saatnya jihad," demikian ucapan yang diteriakkan demonstran
0 komentar:
Posting Komentar