Singapura - Kementerian Pertahanan (Kemhan) Singapura serius menginvestigasi foto PRT membawakan tas ransel seorang prajurit peserta wajib militer (wamil). Hasilnya, prajurit itu mengaku kepada atasannya bahwa dialah yang ada di foto itu. Prajurit itu menyesal.
Dalam surat kepada The Straits Times Forum Page, Kolonel Desmond Tan, Direktur Public Affairs Kemhan Singapura, mengatakan, Angkatan Bersenjata Singapura (SAF) telah menyelesaikan penyelidikan atas kasus itu.
"Prajurit yang bersangkutan telah mengidentifikasi dirinya kepada komandannya," ujarnya sebagaimana dilansir situs citizen journalism Stomp edisi Senin (4/4/2011).
Dia menuturkan, prajurit itu sedang menjalani tahapan persiapan pelatihan fisik sebelum mengikuti pelatihan militer dasar. Prajurit itu menyesali perbuatannya dan menyadari bahwa itu salah.
Prajurit itu telah dinasihati dan tetap melanjutkan latihan. "SAF telah mengingatkan semua prajurit harus sadar perilaku mereka di depan umum," tulisnya.
Foto PRT membawakan ransel prajurit itu pertama kali diposting di Stomp pada 27 Maret. Foto yang diambil di Tanah Merah itu menjadi buah bibir di Singapura dan memicu kekhawatiran generasi muda setempat merupakan generasi yang lembek dan manja.
Dalam surat kepada The Straits Times Forum Page, Kolonel Desmond Tan, Direktur Public Affairs Kemhan Singapura, mengatakan, Angkatan Bersenjata Singapura (SAF) telah menyelesaikan penyelidikan atas kasus itu.
"Prajurit yang bersangkutan telah mengidentifikasi dirinya kepada komandannya," ujarnya sebagaimana dilansir situs citizen journalism Stomp edisi Senin (4/4/2011).
Dia menuturkan, prajurit itu sedang menjalani tahapan persiapan pelatihan fisik sebelum mengikuti pelatihan militer dasar. Prajurit itu menyesali perbuatannya dan menyadari bahwa itu salah.
Prajurit itu telah dinasihati dan tetap melanjutkan latihan. "SAF telah mengingatkan semua prajurit harus sadar perilaku mereka di depan umum," tulisnya.
Foto PRT membawakan ransel prajurit itu pertama kali diposting di Stomp pada 27 Maret. Foto yang diambil di Tanah Merah itu menjadi buah bibir di Singapura dan memicu kekhawatiran generasi muda setempat merupakan generasi yang lembek dan manja.
0 komentar:
Posting Komentar