Jumlah korban tewas dikhawatirkan terus bertambah.
Sedikitnya 25 pemrotes dan 10 polisi Mesir tewas dalam gelombang unjuk rasa anti Presiden Hosni Mubarak di sepanjang pekan ini. Jumlah korban tewas dikhawatirkan terus bertambah saat gejolak di Negeri Piramid itu belum reda, bahkan unjuk rasa diperkirakan kembali melanda Mesir kendati pemerintah kemarin memberlakukan jam malam.
Informasi itu diperoleh kantor berita Associated Press (AP), Sabtu 29 Januari 2011, dari kalangan pejabat keamanan. Mereka tidak bersedia mengungkap identitas kepada AP dengan alasan tidak memiliki otoritas untuk memberi informasi kepada media massa.
Menurut sumber-sumber itu, data korban tewas diperoleh dari sejumlah rumah sakit dan rumah duka di beberapa kota. Mereka juga mengungkapkan bahwa sedikitnya 750 polisi dan 1.500 pendemo luka-luka akibat bentrokan.
Sementara itu, massa pemrotes hari ini kembali berkumpul di jantung Ibukota Kairo. Mereka tampak marah atas pidato Mubarak beberapa jam sebelumnya, yang tetap tidak mau mundur kendati berjanji melakukan reformasi dan merombak kabinet. Berusia 82 tahun, Mubarak berkuasa di Mesir sejak 1981.
Dalam lima hari terakhir, massa demonstran terus bertambah dan nekat berjibaku dengan polisi. Menurut sejumlah media massa internasional, situasi di Kairo dan kota-kota lain pada Jumat malam hingga Sabtu dini hari waktu setempat berlangsung mencekam. Gedung markas Partai Demokratik Nasional (NDP) yang berkuasa dibakar dan dijarah massa. (umi
0 komentar:
Posting Komentar