Minggu, 02 Januari 2011

BAYI YANG LUPA BERNAPAS


Oelwein, Iowa, Tak ada manusia yang bisa bertahan hidup bila tidak bernapas, karena manusia sangat membutuhkan oksigen agar sel-sel tubuh tetap bekerja. Tapi apa jadinya bila manusia lupa untuk bernapas?

Hal inilah yang terjadi pada Joshua Herron, bayi laki-laki yang berusia 9 bulan asal Oelwein, Iowa. Putra dari Susie dan Damien Herron ini terhitung hingga akhir 2010 telah 19 kali lupa bernapas saat sedang tidur.

Dokter belum bisa memberikan penjelasan yang pasti dengan kondisi yang dialami Joshua, tapi dokter berspekulasi terjadi ketidakmatangan antara otak dan pusat pernapasan di tubuh Joshua.

Saat dilahirkan, dokter di Mercy Hospital sudah menyadari kondisi Joshua karena hasil tes darah menunjukkan adanya tingkat laktat yang biasanya terlihat pada bayi di puncak kematian.

Tapi insiden mengerikan pertama terjadi dua bulan setelah ia tiba di rumah. Ini menjadi tidak mudah ketika Joshua menderita enam insiden lupa bernapas hanya dalam 10 hari.

Namun meski sudah dilakukan tes dan pengujian, belum ada jawaban medis yang dapat menjelaskan kondisi pasti yang dialami Joshua. Hingga kini, Joshua hanya dibantu dengan perangkat alarm yang disebut neo-natal respiratory monitor, yang akan berbunyi bila ia tak bernapas hingga 20 detik.

"Saya hanya belum bisa tidur di malam hari, karena saya takut jika saya tidur dan Damien tidak mendengarnya, apa yang terjadi pada Joshua?" ungkap Susie Herron, ibunda Joshua, seperti dilansir news.com.au, Senin (3/1/2011).

Mungkin satu-satunya hal yang lebih menakutkan dari bunyi alarm adalah kesempatan Susie melihat putranya berhenti bernapas. "Perut kecilnya turun dan tidak naik lagi," jelas Susie.

Damien memiliki ketakutan bahwa kondisi ini akan merusak otak anaknya. Untuk itu, Damien menyetujui pemasangan perangkat alarm pada tubuh Joshua.

"Dokter mengatakan alat ini tidak akan membuat masalah. Tujuannya adalah agar putraku bisa bernapas lagi, untuk mengatasi kekurangan oksigen ke otaknya," kata Damien, ayah Joshua.

Damien berharap, dengan alat itu putranya akan sehat dan kuat, serta tumbuh menjadi anak yang normal.

"Saya berharap ia bisa tumbuh normal dan membiarkan kami mendapatkan sedikit tidur nyenyak," harap Damien.

0 komentar:

Posting Komentar