Jumat, 01 Oktober 2010

Wawancara Dengan Pakar Geologi Rusia Tentang Penyebab Lumpur Sidoarjo






Pakar Rusia: Lumpur Lapindo Terjadi Karena Gunung Lumpur Aktif

Nusantara / Kamis, 30 September 2010 15:10 WIB
Metrotvnews.com, Jakarta: Laporan hasil penelitian ilmuwan Rusia menyatakan, lumpur panas di Sidoarjo, Jawa Timur, terjadi akibat kegiatan seismik yang memicu kembali aktifnya gunung lumpur tua yang telah terbentuk sekitar 150.000-200.000 tahun lalu. "Fenomena lumpur Sidoarjo berdasarkan peristiwa alam meletusnya gunung lumpur yang terbentuk ratusan ribu tahun lalu," kata ketua tim ilmuwan Dr Sergey V Kadurin di Jakarta, Kamis (30/9).

Tim peneliti dari Rusia mengonstruksi Sistem Informasi Geologi (GIS) yang memungkinkan menciptakan sebuah model tiga dimensi (3D) dari formasi geologi bawah tanah di area tersebut. Menurut data tersebut, semburan lumpur panas yang terjadi pada Mei 2006 dipicu karena gempa bumi Yogyakarta yang terjadi dua hari sebelumnya dengan kekuatan 6,3 skala Richter. Versi ini berbeda dengan versi ahli-ahli Indonesia yang meyakini lumpur Sidoarjo terjadi karena kesalahan pengeboran oleh PT Lapindo Brantas milik Group Bakrie.

Lumpur ternyata sudah dipicu oleh dua gempa bumi yang terjadi sekitar 10 bulan pada 9 Juli 2005 dengan pusat gempa tepat di bawah zona letusan lumpur dengan kekuatan gempa 4,4 SR. Kemudian diikuti gempa berkekuatan 5,5 skala Richter yang berjarak sekitar 450 kilometer dari lokasi lumpur.

Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa peristiwa gunung lumpur Sidoarjo saluran lumpur telah ada jauh sebelum adanya pengeboran sumur gas. "Kita tidak bisa menghentikan kejadian alam seperti gunung lumpur dan pola erupsi juga berbeda-beda," kata Sergev Kadurin. Hasil penelitian tersebut merekomendasikan agar dilakukan monitoring di sekitar lokasi gunung lumpur.

Sementara itu, Senior Manager Geologi Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Awang Harun Setyana mengatakan, gempa bumi sangat signifikan memicu letusan gunung lumpur. "Banyak gunung lumpur di Pulau Jawa dan daerah tersebut merupakan episentrum. Gempa bumi sangat signifikan memicu letusan gunung lumpur," kata Awang. Dia mengatakan, erupsi lumpur tidak pernah datang dari lubang sumur tapi berasal dari sesar yang membentuk garis lurus sepanjang 40 kilometer.







Pakar Geologi dari Rusia mematahkan anggapan banyak pihak yang mengaitkan semburan lumpur Sidoarjo dengan kegiatan pengeboran PT Lapindo Brantas. 


Kode:

0 komentar:

Posting Komentar