Rabu, 20 Oktober 2010

ADA HALO MATAHARI WARGA PADANG CEMAS


Sejumlah kantor di Padang sepi karena fenomena halo matahari yang muncul di langit Kota Padang, Sumatera Barat.  Warga pun memilih mengungsi dan menjauhi pantai karena takut akan ancaman gempa besar.

“Kantor pada kosong, para siswa ada yang disuruh pulang sama gurunya,” ujar salah satu warga Imme Kirana, Kamis 21 Oktober 2010. Ketakutan ini mengalir karena masyarakat mengaitkan fenomena ini dengan kemunculan matahari serupa sehari pasca gempa 7,9 Skala Richter (SR) pada 30 September 2009.

Pantauan VIVAnews, jalanan terlihat sepi dan sejumlah pegawai kantor memilih pulang. Seperti yang terlihat di Kejaksaan Tinggi Sumbar, Jalan Raden Saleh. Sejumlah pegawai memilih pulang karena beredar informasi tentang kewaspadaan menghadapi gempa besar.

Kepala Badan Meteorologi Geofisi Klimatologi (BMKG) Wilayah Maritim Teluk Bayur Padang Amarizal membantah isu yang berkembang di masyarakat. Amarizal mengaku, fenomena ala ini bisa muncul karena pantulan partikel udara yang terkena pantulan sinar matahari.

“Jadi tidak ada hubungannya dengan gempa. Ini dua fenomena alam yang berbeda,” ujar Amarizal. Ia mengakui, saat ini terdapat sejumlah titik api yang bisa memancing munculnya kabut asap. Kabut asap yang melanda provinsi tetangga Riau, juga diperkirakan penyebab munculnya cincin matahari (halo matahari). “Bisa jadi kabut asap juga memancing munculnya fenomena ala mini. Ini fenomenal alam biasa,” katanya.

Masyarakat Kota Padang dihebohkan dengan fenomena alam Matahari yang dilingkari cincin berwarna pelangi sejak pukul 10.00 WIB. Hingga kini, cincin matahari mulai terlihat menipis.

Sejumlah pengendara sepeda motor memarkir kendaraannya di pinggir jalan untuk mengabadikan momen ini. Fenomena cincin matahari ini sempat menjadi perbincangan hangat di kalangan warga kota.

Matahari terlihat seperti dilingkari cincin besar dan terkesan menutupi cahayanya. Cincin besar ini terlihat berwarna pelangi sedangkan bagian dalam cincin dipenuhi warna hitam.

Matahari seperti tertelan warna hitam besar dan menyisakan cahaya kecil ibarat cahaya lampu di malam hari.
Sejak pukul 10.00, Kamis 21 Oktober 2010, terjadi fenomena halo matahari di atas Kota Padang, Sumatera Barat. Sebagian besar warga lalu mengaitkan fenomena ini dengan gempa besar.

"Fenomena ini soalnya pernah terjadi sehari setelah gempa besar 30 September 2009," kata Sari, seorang warga Padang. Dan Sari pun penasaran dengan fenomena ini, mencoba mengabadikan dengan kamera ponselnya.

Kontributor VIVAnews.com di Padang, Eri Naldi, melaporkan, banyak warga yang keluar dari rumah atau perkantoran ketika mengetahui fenomena ini. Bahkan beberapa di antara mereka mengabadikan momen itu bersama-sama. Eri menyebutkan, beberapa warga mengaitkan fenomena ini dengan kemungkinan datangnya gempa besar. "Mereka ketakutan."

Di tempat lain, masih di Kota Padang, Jerry Oktavian bahkan mengabadikan fenomena ini dan membagi fotonya di media sosial. "Keren ya," kata Jerry.

Saat fenomena halo terjadi, cuaca dilaporkan cerah meski terdapat sedikit awan. Menurut Wikipedia, fenomena halo adalah fenomena optis yang terjadi karena pembiasan uap air oleh cahaya matahari sehingga kadang memunculkan pelangi mengelilingi matahari.

Fenomena yang sama juga sering terjadi pada saat bulan purnama, sehingga disebut halo bulan.
Kemungkinan gempa besar di Sumatera Barat sudah berulang kali dilansir Staf Khusus Presiden Bidang Bencana Andi Arief. Andi mengungkapkan dua daerah Sumatera yang berpotensi terkena gempa rambatan adalah di Bengkulu dan Mentawai. Menurut dia, Mentawai diprediksi tak lama lagi berpotensi diguncang gempa besar berkekuatan 8,1 SR. "Namun,  kita tidak bisa tahu itu kapan terjadi."
Laporan Eri Naldi | Padang

0 komentar:

Posting Komentar