Minggu, 18 Maret 2012

SBY: Ada Gerakan Aneh Ingin Jatuhkan Pemerintah Sebelum 2014


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga Ketua Wanbin PD mengungkap adanya gerakan aneh yang menginginkan pemerintahan jatuh sebelum pemilu 2014. Dia mengimbau kader PD tetap solid dan tidak terganggu dengan gerakan tersebut.




"Akhir-akhir ini saya menyimak adanya sejumlah fenomena politik yang kita tentu harus peduli, tidak boleh apatis.Fenomena politik yang saya maksud ada gerakan aneh yang saudara juga mengikuti, pokoknya pemerintahan ini harus jatuh sebelum 2014. pernah dengar?" kata SBY.



Hal ini disampaikan SBY dalam silaturahim elit PD di kediamannya di Cikeas, Bogor, Minggu (18/3/2012).



Menurut SBY, gerakan ini terus mencari-cari kesalahan pemerintah. Gerakan ini dimotori kelompok yang tidak mau berjuang melalui jalan demokrasi. Namun, lanjut SBY, mereka menginginkan kekuasaan di Indonesia.



"Tetapi ada kelompok yang tidak mau berjalan di koridor demokrasi tetapi punya ambisi untuk jadi presiden dan wapres. Saya salut terhadap lawan-lawan politik saya, tapi harus melakukan pembelajaran politik yang baik," paparnya.



SBY juga mengimbau masyarakat dan kader PD untuk tidak perlu khawatir dan terganggu dengan ancaman tersebut. Dia meminta kader PD untuk tetap bertanggungjawab menjalankan tugas masing-masing.



"Terhadap yang pertama ini, ya biarkanlah, ada kelompok-kelompok berpikiran dan berangan-angan seperti itu yang penting kita menjalankan tugas masing-masing sesuai peran misi kita, yang di DPR baik gubernur, bupati dan di daerah. Dan di kabinet dan pos manapun, jangan tergangu dengan ancaman seperti itu,"tegasnya.

5 Teroris Ditembak Mati di Bali Diduga Siapkan Bom H-1 Nyepi


Densus 88 antiteror telah menembak mati lima orang diduga teroris. Para teroris diduga akan melancarkan ledakan bom pada H-1 Hari Raya Nyepi.

Rencana para terduga teroris tersebut disampaikan oleh salah seorang anggota Densus 88 Antiteror saat melakukan penggerebekan di Jl Danau Poso, Sanur, Minggu malam (18/3/2011).

Keterangan anggota Densus 88 Antiteror itu didengar oleh seorang sopir taksi, bernama Ariawan yang menjadi saksi mata penembakan di kawasan itu.

Ariawan mengaku, saat terjadi penembakan, ia tengah melintas di TKP. Tiba-tiba ia mendengar suara tembakan dan diminta menepi oleh polisi.

Setelah suara tembakan mereda, ia melihat salah seorang anggota Densus 88 Antiteror menenangkan warga di sekitar TKP.

"Tenang, tenang pak ya. Ini ada teroris yang mau mengebom saat malam pengerupukan (H-1 Hari Raya Nyepi)," kata Ariawan menirukan ucapan anggota Densus 88 Antiteror tersebut.

Sebelumnya diberitakan Kabag Penum Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar mengungkap Densus 88 menembak mati 5 anggota jaringan teroris di Bali. Mereka diduga hendak melakukan serangkaian aksi kriminal di Pulau Dewata itu.

"5 pelaku kejahatan akan melakukan aksi teror dan perampokan money changer juga toko emas di beberapa tempat di Bali," jelas Kabag Penum Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar dalam siaran pers, Minggu (18/3/2012).

An otherworldly upside-down home


When you were a child, did you spend time wondering what it would be like to walk on the ceiling? If so, you are probably among the millions who, even as adults, continue to be enchanted by the idea of an upside-down house.

Worldwide, there are a number of upside-down houses. Some offer almost an amusement park experience, but many exist simply to turn the everyday world on end.

Imagine walking down an ordinary street and coming upon an upended house balanced on a front gable. That’s the experience for visitors to Rumah Terbalik, Malaysia’s first upside-down house. From the outside, it looks exactly like its neighbors, traditional Sabah village residences. A wheelbarrow leans against a wall and a sedan is parked in the adjacent carport. All typical except they are upside down.
Inside, a TV, microwave, tables, chairs and sofas dangle above visitors who navigate the home’s ceilings, steering around light fixtures and ceiling fans. Playing cards and comic books strewn along the floor, a cigarette in an ashtray, make it seem as though the family has just left the room. Even the washing machine and sewing machine hang overhead. Literally everything in the 1,500-square-foot, two-bedroom home is topsy turvy. But in this house it is the visitors who feel they are ones turned on end.
In addition to bringing visitors to the region, Rumah Terbalick’s creator, Alexander Yee, says he wants to call attention to the long term impact of unbridled development, which has the potential to turn the world upside down. “The World Stands on its Head” is actually the name of Germany’s upside-down house, while the house in Poland, built during the Soviet era, was said to be a commentary on Communism and state of the world.

Maybe an upside-down house will prove to be the perfect antidote to an increasingly topsy-turvy world.

KA PASUNDAN VS CARRY MOGOK 10 TEWAS


KA PASUNDAN VS CARRY Selalu ambil jarak aman ketika melewati perlintasan kereta api untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Suzuki Carry yang tertabrak di Tasikmalaya tidak bisa mundur karena ada mobil lain yang menghalangi di belakangnya.

"Info Kronologis yang dihimpun, Minibus carry berurutan di belakangnya jeep Feroza, Carry mesin mati dan tak bisa mundur karena terhalang Feroza," demikian rilis yang diterima detikcom dari Humas PT KAI Daop II Bandung, Minggu (18/3/2012).

Kondisi di perlintasan tidak ada penjaga khusus, hanya swadaya dari masyarakat. Sedangkan situasi pada saat kejadian pukul 09.30 WIB bebas pandang dari kedua belah pihak baik dari jalan raya maupun KA.

"Rambu-rambu perlintasan terpasang lengkap, seperti palang andreas, tanda stop dll, serta himbauan hati-hati dari Jasa Raharja," demikian rilis tersebut.

Akibat kejadian ini 10 orang tewas dan 4 orang luka-luka. Selain itu KA Pasundan sempat terhambat perjalanannya sekitar 3 menit.
Korban tewas akibat minibus tertabrak kereta api di Tasikmalaya, Jawa Barat, menjadi 10 orang. Sementara itu, korban luka masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Tasik.

Tiga korban yang meninggal dunia di rumah sakit adalah Uum (50 tahun), Kiki (23 tahun) dan Iin (35 tahun). Sementara itu, tujuh korban yang tewas di lokasi kejadian adalah Febi (18 tahun), Aci alias Yedi (35 tahun), Debi (8 tahun), Epul (20 tahun), Fadil (6 tahun), Zaki (5 bulan) dan Vina (5 tahun).

Sementara itu, empat korban yang masih kritis adalah Reihan (4,5 tahun), Sertia (14 tahun), Yudi (30 tahun) dan Yani (30 tahun). Rencananya empat korban akan dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.

Menurut saksi mata, kecelakaan terjadi karena pengemudi minibus melintasi rel tanpa melihat situasi. Minibus tertabrak Kereta Pasundan dari arah Bandung ke Surabaya. Minibus terseret hingga sekitar tujuh meter dan terlempar ke sawah.(RIZ)
Berikut nama-nama korban meninggal:
1. Zaki(6 bulan), lelaki
2. Fadil (6 bulan), lelaki
3. Vina (5 tahun, perempuan
4. Debi (9 tahun), perempuan
5. Epul (20 tahun), lelaki
6. Aci alias Yedi (20 tahun), lelaki
7. Febi (18 tahun), lelaki
8. Iin (35 tahun), perempuan
9. Uum (40 tahun), perempuan
10. Kiki (23 tahun), peremupan

Nama korban kritis:
1. Reihan (4 tahun), lelaki
2. Setia (14 tahun), perempuan
3. Yudi (30 tahun), lelaki
4. Yani (30 tahun), perempuan