Sabtu, 18 Februari 2012

Orang Tua Korban Penusukan Anak SD Butuh Biaya


Syaiful Munif, korban penusukan AMN teman sekelasnya di SD Negeri I Cinere Depok, butuh biaya perawatan. Syaiful yang terluka delapan tusukan kini dirawat di RS Fatmawati, Jakarta Selatan. 

Hingga kemarin malam sanak keluarga korban berada di RS Fatmawati untuk memantau perkembangan kesehatan Syaiful. Kedua orang tua adalah tuna netra. Ayah Syaiful bernama Kino sehari-hari bekerja di tempat urut bernama Spot di daerah Prapanca. Sementara ibunya bernama Nur adalah ibu rumah tangga. 

Kino mengaku dengan pekerjaanya sebagai tukang urut ia biasa mendapat uang rata-rata Rp 50 ribu sehari. “Kalau lihat dari penghasilan saya, rasanya tidak bisa menutup biaya operasi,” kata Kino  Jumat 17 Februari 2012.

Penusukan tersebut terjadi pada Jumat 17 Februari 2012 pagi sekitar pukul 06.30 di komplek Puri Pesanggrahan, Cinere, Depok. Menurut Sutopo, lokasi tempat terjadinya penusukan tak jauh dari rumah korban. Rumah korban sendiri terletak di Jalan Haji Jaeran, Gang Haji Usman RT4/RW1, Cinere Depok. “Kira-kira jaraknya 100 meter,” kata Sutopo tetangga korban yang ikut menemani di RS Fatmawati.


Mula-mula AMN mengajak Syaiful untuk berangkat bersama ke sekolah. Hal itu memang biasa dilakukan berhubung mereka juga dikenal berkawan akrab. Tapi rupanya di tengah jalan AMN mengeluarkan pisau yang sudah dibawanya untuk menyerang Syaiful. Syaiful ditusuk hingga delapan kali. Setelah itu ia dibiarkan terkapar di got hingga akhirnya seorang petugas keamanan komplek menemukan Syaiful.

0 komentar:

Posting Komentar