Selasa, 24 Mei 2011

LUMPUR LAPINDO FENOMENA ALAM TERBESAR YANG MENARIK DUNIA

Semburan lumpur di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur menarik perhatian peneliti dari mancanegara. Sebanyak 30 peneliti dari delapan negara hari ini mengunjungi lokasi semburan itu.

Para peneliti yang tergabung dalam Humanitus Foundation ini berasal dari Indonesia, Jepang, Norwegia, Rusia, Ukraina, Inggris, Amerika Serikat, dan Australia. "Semburan ini sangat menarik karena merupakan fenomena terbesar di dunia," kata perwakilan Humanitus Foundation, Muhammad Reza di lokasi semburan, Rabu 25 Mei 2011.

Menurutnya, penanggulangan fenomena ini tidak semata jadi tanggung jawab Indonesia. "Semua negara harus berpikir bagaimana mengatasi dampak semburan lumpur Sidoarjo ini."

Rombongan ini sempat berjalan di atas lumpur yang mengering di T25, jarak lingkar terdekat dengan titik semburan lumpur. "Cukup aman berjalan di atas lumpur ini."

Setelah pemantauan, kata dia, peneliti akan menggelar semacam seminar untuk membahas penanggulangan lumpur ini di sebuah hotel di Surabaya. "Ini sekaligus menandai akan selesainya tugas BPLS (Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo)," imbuh Reza.

ITB JUARA MATEMATIKA TINGKAT DUNIA

JAKARTA - Tim mahasiswa Program Studi Matematika Institut Teknologi Bandung (ITB) memboyong belasan medali dalam Mathematical Contest in Modelling (MCM) 2011. Pada ajang pemodelan matematika internasional tersebut, tim ITB bersaing dengan 3.510 tim dari berbagai negara di dunia. 

MCM adalah kompetisi yang menantang para peserta untuk menganalisa hingga menemukan masalah yang diajukan panitia lomba. Tahun ini, masalah tersebut tak hanya tekait erat dengan matematika, tetapi juga dengan bidang fisika. Tiap tim harus menyelesaikan analisis dan pemodelan tersebut selama lima hari.

Salah seorang anggota tim ITB, Novry Erwina, menjelaskan, mereka tak hanya membuat pemodelan matematika saja. "Proses terberat adalah memahami materi Fisika terkait masalah yang diberikan hingga pada akhirnya tercipta ide ingin membuat model seperti apa," kata mahasiswa angkatan 2007 itu seperti dikutip dari situs ITB, Selasa (24/5/2011).

Anggota tim lainnya, Miftakhul Falah, mengaku, salah satu hambatan yang mereka hadapi adalah sulitnya mengatur emosi. "Tuntutan lomba memberikan tekanan mental besar hingga bisa mengganggu pembuatan model jika tidak dikelola dengan baik," Falah mengimbuhkan.

Pada ajang tahunan yang dihelat oleh Asosiasi Matematikawan Amerika Serikat itu, ITB menurunkan enam tim yang kesemuanya meraih medali. Meritorius Award dalam modelling contest diraih oleh Angga M Fuady, Rizka Zakiah D, dan Pangeran  Bottor H. 

Kelima tim lainnya turut menyumbang medali, yakni tim Iqbal Hadyan K, Indra Pratama P, dan Iryanto meraih Honorable Mention. Predikat serupa juga diraih tiga tim lain yaitu yang beranggotakan Karunia Putra W, Rudy Kusdiantara, dan Dewi Handayani; tim Nandia Primasari, David Harison, dan A M  Ridho; serta tim yang digawangi Yosafat Eka P, Novry Erwina, dan Aulia RM Fikri. Satu tim lain meraih Successful Participant, yakni tim dengan anggota Miftakhul Falah, Denny Ivanal H, dan Mario Saputra.

Salah seorang peraih Meritorius Award, Fuad, mengaku, prestasi tersebut menjadi pelecut optimisme ITB dalam ajang MCM berikutnya. Fuad berharap, tahun depan mahasiswa ITB dapat meraih Outstanding Award. "Saat ini peraih Outstanding Award masih didominasi oleh China dan Amerika Serikat," kata Fuad.

Predikat Meritorius Award juga disabet oleh tim dari perguruan tinggi di Amerika Serikat, China, dan Spanyo

TANDA-TANDA DARI ALAM SEBELUM GEMPA BESAR


Jumat siang, 11 Maret 2011, gempa dahsyat dengan kekuatan 8,8 skala Richter mengguncang Jepang. Lindu memicu tsunami yang menggulung bangunan, manusia, apapun yang ada di wilayah pesisir timur laut. Jepang, yang tersohor sebagai negara paling siap menghadapi bencana gempa, porak poranda.

Namun, sejatinya alam sudah memberi peringatan. Apakah itu? Menurut profesor ilmu bumi di Chapman University di California, Dimitar Ouzounov,  atmosfer di atas episentrum gempa Jepang mengalami perubahan tak biasa -- dalam beberapa hari menjelang bencana.

Penelitian ini masih data awal, belum dipublikasikan di jurnal akademis dan direview oleh ilmuwan lain, namun menawarkan sesuatu yang menarik, bahwa mungkin gempa bisa diprediksi. "Meski, potensi ilmuwan memperkirakan terjadinya gempa masih 'jauh'," kata Ouzounov seperti dimuat LiveScience, Kamis 19 Mei 2011.

Menatap langit untuk melihat pertanda bencana, khususnya gempa, sebenarnya bukan ide baru. Ada teori yang dikenal sebagai "Lithosphere-Atmosphere-Ionosphere Coupling mechanism"  atau "Mekanisme kaitan Litosfer-Atmosfer-Ionosfer".

Seperti ini penjelasannya: sebelum gempa bumi terjadi, patahan yang tertekan akan mengeluarkan lebih banyak gas, khususnya gas radon yang tidak berwarna dan tak berbau. Setelah berada di ionosfer, gas radon melepaskan molekul udara elektronnya, memisahkan partikel bermuatan negatif (elektron bebas) dan partikel bermuatan positif. Partikel-partikel bermuatan yang juga disebut ion, lantas menarik air dalam proses melepaskan panas. Dan, para ilmuwan bisa mendeteksi panas ini dalam bentuk radiasi inframerah.

Menggunakan data satelit, Ouzounov dan para koleganya mengawasi perubahan atmosfer yang terjadi beberapa hari sebelum gempa Jepang. Mereka menemukan, konsentrasi elektron dalam ionosfer meningkat, demikian juga dengan radiasi inframerah. Pada 8 Maret 2011, tiga hari sebelum gempa, adalah saat yang paling anomali.

Para peneliti juga telah mengumpulkan data lebih dari 100 gempa di Asia dan Taiwan. Menurut Ouzounov, mereka menemukan korelasi yang sama untuk gempa yang magnitudenya lebih besar dari 5,5 skala Richter dengan kedalaman kurang dari 50 kilometer. Tim saat ini sedang berusaha melibatkan para ahli gempa Jepang dan seluruh dunia dalam sebuah misi ambisius: pemantauan atmosfer internasional sebagai upaya mitigasi gempa.

Meski demikian, kesuksesan ramalan gempa masih belum terjamin. Belum ada satu pun orang yang memprediksi gempa berdasar data atmosfer. Terkadang pertanda gempa bisa dilihat dari tingkah aneh binatang atau air tanah yang berubah aliran.

Apakah ada peluang gempa bisa diprediksi lewat data atmosfer? "Ini sangat menarik," kata Henry Pollack, profesor emeritus geofisika di University of Michigan, yang tak terlibat dalam penelitian ini. "Namun masih sulit untuk disebut sebagai sebuah terobosan."

Menruut Pollack, peneliti harus melihat banyak data atmosfer terkait gempa yang ada untuk memastikan fenomena menyangkut pecahnya patahan gempa. Juga harus ditelaah, seberapa sering anomali muncul, namun tak terkait sama sekali dengan gempa.

Sementara, Terry Tullis, profesor emeritus ilmu geologi di  Brown University juga sama ragunya. Para ilmuwan ahli gempa telah banyak belajar di masa lalu, untuk tidak merasa senang setiap kali  muncul metode prediksi gempa. "Saya tak bermaksud menyingkirkan optimisme itu, tapi dalam titik ini, orang harus skeptis.

VIDEO KONSEP MOBIL TERBANG ATASI MACET JAKARTA

Mobil terbang buatan desainer Israel, Rafi Yoeli diciptakan untuk mengatasi kemacetan serta sebagai solusi untuk penyelamatan darurat di gedung-gedung tinggi
 

AKSI KEJAR2AN POLISI DAN PENCURI AVANSA SEPERTI DI FILM

Jakarta - Aksi kejar-kejaran bak di film action Hollywood terjadi di Jakarta. Polisi mengejar pencuri Avanza B 1813 PVZ ber-GPS mulai dari Pasar Rebo, Jakarta Timur, hingga perempatan Trakindo, Ciladak, Jakarta Selatan. Pencuri menyerah setelah timah panas bersarang di pahanya.

"Kita dapat informasi (pencurian) dari Polres Jakarta Pusat. Tadi pagi sekitar pukul 03.00 WIB ada laporan kehilangan," kata Kapolsek Pasar Minggu Kompol Sunarto saat dihubungi wartawan, Selasa (24/5/2011).

Menurut Sunarto, kisah ini bermula saat jam menunjukkan pukul 03.00 WIB. Pemilik mobil atas nama di dalam STNK, Siti Juariah, yang beralamat di Jl Kramat VII, Kenari, Senen, melapor ke Polres Jakarta Pusat karena kehilangan mobil. Mobil Avanza yang diparkir di halaman rumahnya lenyap.

Karena mobil dilengkapi GPS, petugas Polres Jakpus lantas memantau jalannya mobil tersebut. Mobil Avanza awalnya melaju di Batu Ampar lalu Pasar Rebo, Jakarta Timur. Polisi kemudian mengejar ke lokasi dan menghadang pelaku. Namun pelaku lolos dan kabur.

Pelaku lalu bergerak masuk tol TB Simatupang dan keluar pintu tol Cilandak. Pengejaran dilakukan oleh petugas Polres Jakpus, Jaktim, dan Jaksel.

Saat di perempatan Trakindo, Cilandak, petugas menembakkan peluru panas. Peluru panas itu mengenai paha dan bokong kiri pelaku. Saat ini pelaku diamankan di RS Polri.

Sedangkan mobil Avanza saat ini terparkir di Pos Pol Ampera. Pelaku diketahui hanya satu orang berjenis kelamin laki-laki. "Saya belum cek mobilnya kena tembak juga atau tidak," kata Kapolsek.

LUPA KALAU ANAKNYA TIDUR DI MOBIL ANAK 3 TAHUN TEWAS KEPANASAN


Kuala Lumpur - Tragis! Karena terburu-buru ingin menghadiri pemakaman sepupunya, pria Malaysia ini melupakan putrinya yang tertidur di kursi belakang mobil. Pria itu meninggalkan begitu saja anaknya yang berumur 3 tahun di dalam mobil yang terkunci dan tertutup rapat. Cuaca saat itu sedang terik-teriknya oleh sengatan sinar matahari.

Pria tersebut baru teringat akan anaknya lebih dari sejam kemudian. Namun terlambat sudah. Nyawa gadis kecil itu tak bisa diselamatkan.

Peristiwa menyedihkan itu terjadi di Tumpat, Malaysia pada Senin, 23 Mei siang waktu setempat. Nor Izyan Natasya Ishak meninggal setelah mengalami kepanasan hebat karena ditinggalkan di dalam mobil oleh ayahnya, Ishak Salleh. Bocah perempuan itu menghembuskan nafas terakhir saat dilarikan ke rumah sakit.

Ayah bocah tersebut, Ishak mengaku sangat terburu-buru untuk mengikuti penguburan sepupunya di pemakaman Kampung Morak, Tumpat. Begitu tiba di lokasi pemakaman, Ishak langsung memarkir mobilnya sekitar 500 meter dari pemakaman. Dia pun langsung mematikan mesin dan mengunci kendaraan tersebut.

"Saya benar-benar lupa bahwa putri saya tidur di kursi belakang," ujar Ishak seperti dilansir harian Malaysia, The Star, Selasa (24/5/2011).

"Setelah beberapa lama, saya baru ingat dia namun itu sudah sangat terlambat," ujarnya sedih. Dikatakan Ishak, begitu teringat dengan putrinya, dia bersama beberapa orang berlari menuju mobilnya.

Saat pintu mobil dibuka, Ishak melihat putrinya menangis dan baju kurung yang dipakainya basah oleh keringat. Kondisi bocah tersebut sangat lemah. Dia meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit.

"Saya tak pernah mengira bahwa segera setelah menghadiri pemakaman kerabat, saya akan menghadiri pemakaman putri saya sendiri," kata Ishak.

Dikatakannya, istrinya tidak ikut bersama mereka saat kejadian itu karena harus menjaga lima anak mereka lainnya.

ABU LETUSAN GUNUNG ISLANDIA DEKATI EROPA


London - Awan abu kembali mengganggu penerbangan sebagian negara Eropa. Abu pekat akibat letusan gunung berapi Grimsvotn di Islandia kini telah bergerak menuju wilayah Eropa Utara, Scotlandia. Hal itu menyebabkan maskapai-maskapai penerbangan membatalkan sejumlah penerbangan.

Kekhawatiran pun muncul akan terulangnya gangguan penerbangan massal tahun lalu di Eropa yang menelantarkan jutaan penumpang.

Otoritas Aviasi Sipil Inggris menyatakan, abu vulkanis dari gunung Grimsvotn tampaknya bakal mencapai wilayah udara Scotlandia pada Selasa, 24 Mei waktu setempat dan wilayah-wilayah Inggris lainnya dan Irlandia beberapa hari kemudian.

Sebagai pencegahan, maskapai Inggris, British Airways (BA) untuk sementara menghentikan semua penerbangan antara London dan Scotlandia untuk Selasa pagi waktu setempat.

"Menyusul ramalan akan adanya abu vulkanis signifikan di wilayah udara Scotlandia, kami telah memutuskan bahwa sebagai pencegahan, kami tidak akan mengoperasikan penerbangan antara London dan Scotlandia pada Selasa... yang tiba di Scotlandia sebelum pukul 2 siang atau bertolak dari Scotlandia sebelum pukul 2 siang," demikian pernyataan BA.

"Saat ini semua penerbangan lainnya tidak berpengaruh," imbuh BA seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (24/5/2011).

Maskapai Belanda, KLM dan Easyjet juga membatalkan penerbangan dari dan ke Scotlandia dan Inggris Utara pada waktu yang sama. Sementara maskapai Australia, Qantas menyatakan tak ada penerbangannya yang bertolak dari dan menuju Eropa yang terganggu akibat abu vulkanis tersebut.

Menurut otoritas Eropa, gangguan penerbangan kali ini tak akan separah tahun lalu ketika gunung berapi Eyjafjallajokull di Islandia meletus. Sebab sistem dan prosedur saat ini telah jauh membaik dibandingkan saat itu dan awan abu saat ini diperkirakan tak akan bergerak ke seluruh benua Eropa. Namun perserikatan pilot Eropa tetap mengkhawatirkan bahaya awan abu ini.