Rabu, 29 September 2010

BOM MELEDAK DI JALAN KALIMALANG

Ledakan di Kalimalang
Saksi: Sepeda Onthel Pelaku Ada Tombol yang Tersambung Kabel

Berdasarkan infomasi dari tempat kejadian, ledakan tersebut berasal dari seorang pria bersepeda. Pria tersebut luka parah dan dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kode:
Jakarta - AH, membawa bom rakitan dengan sepeda onthel di Pasar Sumber Arta, Kalimantan, Jakarta Timur. Di sepeda AH, ada tombol yang tersambung dengan kabel-kabel.

"Di sepeda itu ada tombol diletakkan di sepeda yang tersambung dengan kabel-kabel," ujar seorang saksi mata, Linda, yang merupakan pedagang di Pasar Sumber Arta, Kalimalang, Jakarta Timur, Kamis (30/9/2010).

Linda juga mengaku melihat bawaan lainnya yang dibawa AH seperti paku-paku berkarat besar, terigu, sagu, dan tali rafia.

Meski demikian, Linda tidak melihat apakah kabel tersambung ke dalam tas yang dibawa AH. "Saya nggak lihat," kata Linda.

Linda tidak sempat melihat ciri-ciri pelaku karena segera dibawa polisi. Linda hanya melihat pakaian yang dikenakan AH. "Bajunya seperti pemulung," katanya.

Saat bom meledak, lanjut Linda, dia sedang berada di toko kue. Dia langsung lari dan sempat mengira yang meledak adalah ban sepeda.

"Saya dengar ada ledakan. Saya langsung lari, saya kira ban meledak, nggak tahunya ada kejadian," kisahnya.

Saat ini pelaku AH dirawat di RS Kramatjati, Jaktim. Dia menderita luka bakar parah dan patah tulang.
Kamis, 30 September 2010, 11:06 WIB
Bom meledak di pinggir jalan di Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (30/9/2010). Peristiwa yang mengundang banyak perhatian warga di sekitar lokasi ini terjadi pada pukul 8.00 WIB.



Kode:  



ANAK KECIL TERJEPIT ESKALATOR

Ketika sedang asyik bermain di sebuah pusat perbelanjaan di Bekasi, Jawa Barat, tangan seorang bocah terjepit eskalator. Akibatnya, tangan bocah tersebut harus mendapat belasan jahitan.
Kode:

GEMPA BESAR 7.4 SK DI PAPUA BARAT


Jakarta - Gempa berkekuatan 7,4 SR mengguncang Papua Barat diikuti dua gempa susulan dengan kekuatan lebih kecil. Sejauh ini, belum ada laporan kerusakan maupun jatuhnya korban.

"Kita belum terima laporan, sekarang masih berusaha untuk kontak-kontak. Jika ada informasi kami akan kabarkan," ujar Staf Khusus Presiden Bidang Bencana Alam dan Bantuan Sosial, Andi Arief, kepada detikcom, Kamis (30/9/2010) pukul 02.00 WIB.

Sebelumnya, BMKG melansir telah terjadi gempa dengan kekuatan 7,4 SR di 141 km Tenggara Kaimana dengan kedalaman 25 km. Gempa yang berpotensi menimbulkan gelombang tsunami itu terjadi pukul 00.10 WIB.

Lalu, dua gempa susulan terjadi masing-masing berkekuatan 5,3 SR dan 5,2 SR dan dalam waktu kurang dari 1 jam.

Seiring dengan menurunnya kekuatan 2 gempa susulan itu, BMKG mencabut peringatan akan potensi terjadinya gelombang tsunami.

Kronologis Bentrok di PN Jakarta Selatan



Lokasi bentrok di PN Jaksel (Foto: K Yudha W/Okezone)
JAKARTA- Bentrok antara dua kelompok yang terjadi di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) mengakibatkan tiga orang tewas. Lalu bagaimanakah kronologis bentrok tersebut?

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Timur Pradopo menjelaskan, bentrok tersebut terjadi sebelum sidang kasus penusukan di blowfish digelar di PN Jaksel, Rabu (29/9/2010).

“Awalnya sidang blowfish akan digelar (PN Jaksel), ada teman korban yang menjadi terdakwa. Mereka datang untuk melihat sidang itu, kemudian tadi siang datang kelompok lain dan terjadi bentrok di luar pengadilan,” kata Timur.

Dia menjelaskan, polisi masih melakukan identifikasi atas bentrokan ini. “Itu ormas dan kita masih melakukan identifikasi mereka,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Kabid Humas Polda Metro. Boy Rafli Amar mengimbau agar kedua kelompok tidak terprovokasi atas kejadian ini.

“Kami pun sudah mengimbau kepada dua kelompok itu untuk menahan diri. Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan bersama meluas lagi,” tegasnya.

Bentrokan antar dua kelompok massa di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memakan korban. Tiga orang dipastikan tewas.
Kode:


Bentrok di depan PN Jaksel terjadi sekira pukul 13.10 WIB. Kedua kelompok yang saling adu fisik ini mempersenjatai diri dengan senjata tajam di antaranya golok, parang dan samurai. Akibatnya tiga orang tewas dalam bentrok tersebut.(kem)
akarta - Dua kelompok pemuda bentrok di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Jl Ampera Raya, Jakarta Selatan. Bentrokan diduga karena dua kubu pendukung akan menghadiri sidang kasus pembunuhan di Klub Blowfish dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi.

Berikut kronologis yang dihimpun detikcom di lokasi kejadian, Rabu (29/9/2010).

Pukul 12.00 WIB, puluhan pemuda berbadan gelap mendatangi Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk menghadiri sidang yang rencananya digelar pukul 13.00 WIB. Saat itu, di ruang utama Oemar Senoadji sedang menggelar sidang Mantan Kabareskrim Komjen Susno Duadji. 

Setelah sidang Susno selesai pukul 13.00 WIB, pengunjung sidang termasuk wartawan sedang berada di depan pintu depan pengadilan. Ketika itu terdengar suara letusan tembakan dari luar Jalan Ampera Raya. 

Para wartawan dan polisi yang berjaga di depan gerbang pengadilan spontan keluar untuk melihat kondisi yang terjadi.

"Tiga rombongan bis datang. Bertemu dengan massa lain yang sedang makan di rumah makan padang dan Bakmi Ampera (100 meter dari PN Jaksel). Mereka bentrok dan salah satu kubu melepaskan tembakan kemudian mengenai salah satu orang," ujar Kasat Reskrim Polres Jaksel, Kompol Nurdi Satriaji di lokasi.

Saat itu, 70 an pemuda yang keluar dari PN Jaksel tersebut sedang berteriak-teriak sambil mengacungkan senjata tajam berupa parang dan kampak. Sementara itu dari arah perempatan TB Simatupang, Cilandak, terlihat sekitar 50 an orang menggunakan ikat kepala putih juga mengacung-cungkan senjata tajam.

Letusan senjata api terdengar berkali-kali dari kubu pemuda dari arah perempatan TB Simatupang, Cilandak. Kemudian sempat terjadi aksi saling kejar antara dua kelompok tersebut. Setelah itu dua orang tergeletak di jalan dengan kondisi terluka dan mengeluarkan darah. 

Tidak ada satu polisi berseragam terlihat di jalan raya tersebut untuk melerai. Semua anggota kepolisian terkonsentrasi di dalam PN Jaksel dan tidak keluar gerbang.

Aksi saling kejar terjadi sekitar satu jam. Pukul 14.00 WIB, diketahui 2 anggota polisi termasuk Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Gatot Edy terkena timah panas. 

Kemudian satu peleton polisi anti huru-hara terjun ke lokasi untuk membuat barikade. Ketegangan sudah mulai reda, karena dua kubu sudah saling menjauh. Namun mendengar ada rekannya yang tewas, kelompok yang berkumpul di depan PN Jaksel kembali menyisir lokasi dan mengejar ke arah perempatan TB Simatupang, Cilandak. Saat itu terlihat 3 Kopaja 608 jurusan Tn Abang-Blok Md alam kondisi hancur dan hendak dibakar oleh salah satu kelompok massa tersebut. 

Kapolda Metro Jaya Irjen Timur Pradopo sempat meninjau lokasi bentrokan. Menurutnya, bentrokan ini adalah dampak dari pertikaian dua kubu tersebut pada sidang pekan sebelumnya.

"Sebetulnya ini berawal dari kejadian yang April lalu (peristiwa di Blowfish). Jadi ada yang mendatangi ke pengadilan sebagai korban dan ada kelompok yang dituntut," kata Timur. 

Timur mengatakan pasca peristiwa bentrok minggu lalu di dalam lingkungan PN Jaksel, kepolisian hanya berkonsentrasi pengamanan di dalam pengadilan. 

"Kelompok itu dari luar. Kemudian bisa kami eleminir dan lokalisir," imbuhnya.

Sementara itu Kabid Humas Polda Metro Jaya Boy Rafli Amar yang juga meninjau lokasi belum bisa memastikan peristiwa ini terkait persidangan kasus pembunuhan di Blowfish.

"Belum tahu kita masih penyelidikan. Nanti kita dalami apa ada kaitannya," kata Boy.

Suasana mulai kondusif sekitar pukul 15.30 WIB. Kubu yang bentrok sudah membubarkan diri dan blokade jalan sudah dibuka sehingga kendaraan sudah bisa melintasi Jl Ampera Raya.


Aksi penembakan salah satu kelompok yang bertikai di depan PN Jakarta Selatan terekam kamera.

Kode:

TARAKAN KEMBALI RUSUH

RABU, 29 SEPTEMBER 2010, 13:18 WIB

SBY: JANGAN SAMPAI RUSUH TARAKAN SEPERTI SAMPIT


RABU, 29/09/2010 14:36:05 WIB
OLEH: LINDA T. SILITONGA & IRSAD SATI
JAKARTA: PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO MENGINSTRUKSIKAN PEJABAT DAERAH DAN APARAT KEAMANAN UNTUK SEGERA MENUNTASKAN KERUSUHAN ANTARSUKU DI TARAKAN, KALIMANTAN TIMUR, AGAR TIDAK MELUAS SEPERTI KERUSUHAN SAMPIT DI KALIMANTAN TENGAH.

KEPALA NEGARA JUGA MENYATAKAN KEPRIHATINANNYA KARENA KEMBALI TERJADI KEKERASAN ANTARKOMUNITAS ATAU ANTARSUKU DI KALIMANTAN, DAN MENGINSTRUKSIKAN KAPOLRI DAN GUBERNUR KALTIM  DAN SEMUA PIHAK  UNTUK TIDAK MENGANGGAP REMEH PERSOALAN TERSEBUT.

"SAYA BERHARAP APA [YANG TERJADI] DI KALTIM TIDAK TERJADI SEPERTI DULU [KERUSUHAN SAMPIT], DENGAN SYARAT LANGKAH TERPADU, TEPAT, DAN TEPAT. PEJABAT TURUN KE LAPANGAN MELAKUKAN LANGKAH NYATA," KATA PRESIDEN YUDHOYONO DALAM JUMPA PERS DI ISTANA PRESIDEN HARI INI.

PENGALAMAN SAMPIT YANG TERJADI 10 TAHUN LALU TERSEBUT, JELASNYA, JUGA BERAWAL DARI PERSELISIHAN ATAU PERKELAHIAN KOMUNITAS  YANG BERBEDA, KEMUDIAN MEMBESAR SAMPAI TEJADI KONFLIK HORIZONTAL YANG MELUAS.

SEMUA PIHAK BARU MENYADARI BELAKANGAN, DAN  POLISI SERTA TNI MENGIRIMKAN PASUKANNYA UNTUK MENGAMBIL LANGKAH TEPAT DAN SISTEMATIS UNTUK MENANGANI KERUSUHAN SAMPIT.

KETIKA ITU SBY MENJELASKAN DIRINYA TERLIBAT LANGSUNG DALAM MENGATASI SITUASI DALAM KAPASTITASNYA SEBAGAI MENKOPOLKAM. "KEJADIAN [DI TARAKAN] HARUS SEGERA DIATASI DAN CEPAT DAN TEPAT DAN HARUS TUNTAS," KATANYA.

PRESIDEN YUDHOYONO JUGA MENGIMBAU AGAR DUA KOMUNITAS SUKU YANG TERLIBAT PERSELISIHAN DI TARAKAN UNTUK BISA MENAHAN DIRI, DAN SIAPA YANG BERSALAH BISA DIKENAKAN SANKSI. (SWI)
Bentrok kembali pecah di Kabupaten Tarakan, Kalimantan Timur. Bentrokan antar dua kelompok warga ini melumpuhkan seluruh aktivitas di kota tersebut. Toko-toko tutup, kantor pemerintahan dan sekolah diliburkan.
Kode:

Bentrok Kembali Terjadi di Tarakan


RABU, 29 SEPTEMBER 2010, 13:18 WIB

SBY: Jangan sampai rusuh Tarakan seperti Sampit

Rabu, 29/09/2010 14:36:05 WIB
Oleh: Linda T. Silitonga & Irsad Sati
JAKARTA: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan pejabat daerah dan aparat keamanan untuk segera menuntaskan kerusuhan antarsuku di Tarakan, Kalimantan Timur, agar tidak meluas seperti kerusuhan Sampit di Kalimantan Tengah.

Kepala Negara juga menyatakan keprihatinannya karena kembali terjadi kekerasan antarkomunitas atau antarsuku di Kalimantan, dan menginstruksikan Kapolri dan Gubernur Kaltim  dan semua pihak  untuk tidak menganggap remeh persoalan tersebut.

"Saya berharap apa [yang terjadi] di Kaltim tidak terjadi seperti dulu [kerusuhan Sampit], dengan syarat langkah terpadu, tepat, dan tepat. Pejabat turun ke lapangan melakukan langkah nyata," kata Presiden Yudhoyono dalam jumpa pers di Istana Presiden hari ini.

Pengalaman Sampit yang terjadi 10 tahun lalu tersebut, jelasnya, juga berawal dari perselisihan atau perkelahian komunitas  yang berbeda, kemudian membesar sampai tejadi konflik horizontal yang meluas.

Semua pihak baru menyadari belakangan, dan  polisi serta TNI mengirimkan pasukannya untuk mengambil langkah tepat dan sistematis untuk menangani kerusuhan Sampit.

Ketika itu SBY menjelaskan dirinya terlibat langsung dalam mengatasi situasi dalam kapastitasnya sebagai menkopolkam. "Kejadian [di Tarakan] harus segera diatasi dan cepat dan tepat dan harus tuntas," katanya.

Presiden Yudhoyono juga mengimbau agar dua komunitas suku yang terlibat perselisihan di Tarakan untuk bisa menahan diri, dan siapa yang bersalah bisa dikenakan sanksi. (swi)
    Bentrok kembali pecah di Kabupaten Tarakan, Kalimantan Timur. Bentrokan antar dua kelompok warga ini melumpuhkan seluruh aktivitas di kota tersebut. Toko-toko tutup, kantor pemerintahan dan sekolah diliburkan.


    Kode:

    KERUSUHAN DI PN JAKARTA SELATAN

    IVAnews - Tiga orang tewas dalam bentrokan dua kelompok di luar gedung Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Salah satu korban dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

    "Satu orang korban tewas dari RS JMC dibawa ke RS Polri," kata Ivan Setiawan, petugas di RS JMC, Jakarta Selatan, Rabu 29 September 2010.

    Ivan tidak mengetahui identitas korban yang tewas itu. Informasi yang diperoleh, pria yang tewas itu bernama Frederik Pilo. Saat dibawa ke RS JMC, korban dilaporkan mengalami luka parah. Bahkan divonis meninggal.

    Selain satu korban tewas, RS JMC juga menerima satu korban yang juga petugas keamanan yang mengalami luka-luka. Korban yang mengalami luka berseragam provost itu langsung dirujuk ke rumah sakit lain. "Petugas berpakaian provost itu dibawa ke RS Medistra," kata dia.

    Bentrokan yang terjadi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, itu dipicu perselisihan dua komunitas yang sedang menyaksikan sidang. Sidang yang sedang digelar adalah perkara bentrok di klub malam Blowfish, yang menewaskan dua orang.

    Tiga orang dilaporkan tewas dalam bentrokan dua kelompok ini. Tiga korban sudah dibawa ke rumah sakit. Beberapa orang mengalami luka-luka. (ad

    Kerusuhan terjadi saat persidangan perkara bentrokan di klub malam, Blowfish digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan


    RUSUH DI PN JAKSEL
    Tiga Tewas Akibat Bacokan, Tembakan & Panah
    Korban tewas ketiga merupakan seorang sopir Kopaja yang mengangkut salah satu kelompok.
    RABU, 29 SEPTEMBER 2010, 15:12 WIB
    Ismoko Widjaya, Fadila Fikriani Armadita

    Polisi menjaga massa yang bentrok (VIVAnews/Tri Saputro)

    VIVAnews - Seorang saksi mata menyaksikan peristiwa bentrokan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang mengakibatkan tiga orang tewas. Salah seorang korban mengalami luka tembak.

    "Satu orang tewas tertembak di depan toko sepatu," kata seorang saksi mata yang enggan disebut namanya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu 29 September 2010.

    Menurut dia, korban yang mengalami luka tembak itu langsung ambruk di Jalan Ampera Raya menuju Gedung Medco. Korban diduga tewas di tempat.

    "Satu korban lainnya mengalami luka bacok parah di depan Bakmie Ampera," kata dia. Lokasi Bakmie Ampera berada sekitar 100 meter dari gedung pengadilan ke arah yang sama dari korban pertama.

    Korban tewas ketiga merupakan seorang sopir Kopaja yang mengangkut salah satu kelompok yang bertikai. "Sopir Kopaja ini kena panah,"  kata dia.

    Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Jaksel Kompol Nurdi Satriaji di membenarkan tiga korban tewas dalam bentrokan di luar gedung pengadilan. Ketiga korban bernama Agustinus Romazona, Syaifuddin, dan Ceko Key. (umi)
    • VIVAnews





    Kode:
    Bentrokan antar dua kelompok massa di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memakan korban. Tiga orang dipastikan tewas.
    Kode: